Skip to main content

Part Master

Master Product dalam sistem ERP (Enterprise Resource Planning) adalah komponen penting yang digunakan untuk mengelola dan mengatur informasi terkait produk yang dikelola oleh perusahaan. Master Product berisi kumpulan data lengkap terkait detail tentang semua produk yang dibeli, ataupun dijual oleh perusahaan. Informasi tersebut seperti kode dan nama produk, jenis, model, harga, deskripsi produk, ukuran, warna, berat, dan informasi – informasi penting lainnya.

Master Product dalam sistem ERP dapat membantu perusahaan dalam beberapa cara, antara lain:

  • Membantu mengelola stok dan persediaan produk yang tepat, sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan level stok dan menghindari kekurangan stok atau overstocking. o Memudahkan dalam menghitung harga produk dan mengelola promosi, diskon, dan penawaran khusus lainnya. Dalam sistem ERP, perusahaan dapat dengan mudah mengatur harga produk berdasarkan aturan dan strategi yang telah ditentukan sebelumnya.
  • Meningkatkan akurasi dalam pengolahan pesanan dan pengiriman produk. Informasi lengkap yang tersedia dalam Master Product memungkinkan perusahaan untuk melakukan proses pengiriman dengan lebih cepat dan akurat.
  • Memungkinkan perusahaan untuk memantau kinerja produk secara keseluruhan, termasuk penjualan, keuntungan, dan margin keuntungan. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis yang lebih baik.
  • Dalam keseluruhan, Master Product dalam sistem ERP adalah elemen penting yang membantu perusahaan dalam mengelola dan memantau semua informasi terkait produk yang dijual oleh perusahaan secara efisien dan efektif.

Untuk melengkapi informasi Part Master, klik menu static data/ Inventory Menu/ Part Selanjutnya sistem akan menampilkan menu seperti pada gambar 3.5.3a

Part General

Part General

Gambar 3.5.3a - Part General

Pada tab General (gambar 3.5.3a), didaftarkan informasi umum yang berhubungan dengan data pelanggan Anda

  1. Pada Code, sistem secara otomatis akan membuatkan kode nama part yang telah didaftarkan.
  2. Pada combo box Discontinue, pilih ” True ” jika Anda tidak ingin mengaktifkan part yang bersangkutan atau pilih ” False ” jika Anda masih ingin mengaktifkan part tersebut.
  3. Pada Name, ketikkan nama part yang akan Anda daftarkan ke dalam sistem
  4. Pada Selling Name, ketikkan nama jual part tersebut.
  5. Pada Buying Name, ketikkan nama beli part tersebut.
  6. Pada combo box Type, ketikkan tipe part yang didaftarkan tersebut. Ada beberapa pilihan yang disediakan oleh sistem, yakni:
    + Asset, jika part tersebut hanya berupa aktiva tetap perusahaan, tidak untuk
    diperjual belikan dan bukan part untuk tujuan diproduksi.
    + Labor, jika part tersebut berupa tenaga kerja.
    + Office Equipment, jika part tersebut dibeli untuk dipergunakan sebagai
    perlengkapan kantor harian.
    + Service, jika part tersebut berupa jasa.
    + Trading Part, jika part tersebut dibeli (bukan diproduksi sendiri) untuk dijual.
    +Consigment, untuk jenis part yang bukan merupakan milik perusahaan tapi
    ingin dilihat pergerakannya secara detil
  7. Pada combo box Classification, pilih klasifikasi persediaan sebagai raw material, work in progress, atau sebagai finished goods. Sistem akan menampilkan classification sesuai fungsi yang ditentukan.
  8. Pada combo box Part Group, pilih kelompok persediaan untuk mengklasifikasikan part yang Anda daftarkan.
  9. Pada Part Number dan Serial Number ketikkan nomor dan seri part yang Anda daftarkan.
  10. Pada Registered No, digunakan untuk menetapkan nomor register part.
  11. Pada combo box Serialize, pilih True jika Anda menginginkan nomor serial pada part, pilih False jika tidak diperlukan nomor serial part.
  12. Pada Safety Stock, digunakan untuk menetapkan batas persediaan yang harus tersedia sebelum diputuskan untuk diproduksi atau diorder kembali.
  13. Pada Minimum Order dan Maximum Stock, digunakan untuk menetapkan batas minimum part yang diorder dan maksimum Stock yang boleh tersedia.
  14. Pada field Note, digunakan untuk mencatat catatan mengenai part.
  15. Tekan tombol Save untuk menyimpan data yang telah dibuat.

Part Specification

Part Specification

Gambar 3.5.3b - Part Specification

Pada tab Specification, digunakan untuk menjelaskan spesifikasi part beserta gambar dari part tersebut. Arahkan pointer Anda ke tab Spesification dan klik, Anda akan pindah ke form berikut ini:

  1. Drawing No, ketikkan nomor spesifikasi part atau lokasi gambar part yang ada di direktori PC tersebut.
  2. Pitch, ketikkan pitch part tersebut.
  3. Dimension, ketikkan ukuran tinggi x luas x ketebalan x berat part tersebut.
  4. Wide, ketikkan lebar part.
  5. Thickness, ketikkan ketebalan part.
  6. Weight, ketikkan berat part.
  7. Box Content, ketik Jumlah Box
  8. BOM Version, ketikkan versi BOM dari part tersebut.
  9. Pada combo box Rating, pilih tingkatan part.
  10. Klik tombol browse dan pilih foto produk untuk ditampilkan jika diperlukan
  11. Tekan tombol Save untuk menyimpan data tersebut.

Part Unit of Measurement

Part UoM

Gambar 3.5.3c - Part UoM

Pada tab Unit of Measurement, digunakan untuk menetapkan perbandingan unit part, misalnya 1 Box part berisikan atau sebanding dengan 5 piece. Arahkan pointer Anda ke tab Unit of Measurement dan klik, Anda akan mendapatkan menu seperti pada gambar 3.5.3c

  1. Pada combo box Unit Stock, pilih nama unit persediaan part tersebut.
  2. Pada combo box Unit Purchase, pilih nama unit beli part tersebut.
  3. Pada combo box Unit Sales. Pilih nama unit jual part tersebut.
  4. Pada combo box Freight Charge, pilih charge yang menjadi patokan Misalnya Container Cubication berarti pemberlakuan charge berdasarkan cubication.
  5. Pada combo box charge unit, pilih satuan unit yg digunakan.
  6. Pada field Cubic (m3), ketikkan jumlah dalam satuan kubikasi (m3).
  7. Pada field Weight (Kg), ketikkan jumlah dalam satuan Kilogram (Kg).
  8. Pada combo box currency, pilih currency yang digunakan.
  9. Pada field charge rate, ketikkan charge ratenya.
  10. Pada tab Part Unit Conversion, klik kemudian akan muncul form ini UoM Detil seperti gambar 3.5.3d :
    + Pada kolom Conversion Qty, daftarkan quantity part yang akan di konversi.
    + Pada kolom Conversion Unit, pilih satuan unit part tersebut.
    + Pada kolom Original Qty, pilih jumlah quantity yang kita jadikan dasar.
    + Pada kolom Original Unit, untuk kolom akan langsung di create oleh sistem
    berdasarkan satuan unit yang kita daftarkan.
    + Kemudian klik tombol ok.

Part Conversion

Part Conversion

Gambar 3.5.3d - Part Conversion

Part Price

Part Price

Gambar 3.5.3e - Part Price

Pada tab Price, digunakan untuk menetapkan kategori harga part yang Anda daftarkan. Arahkan pointer Anda ke tab Price dan klik, Anda akan mendapatkan form seperti pada gambar 3.5.3e

  1. Price mark up down, digunakan untuk menaikan dan menurunkan harga berdasarkan persentase atau nilai tertentu
  2. Selling price plan berisi informasi untuk merancang harga jual dalam periode tertentu
  3. Cost price information, berisi informasi harga pokok produk
  4. Selling Price Information, berisi informsi harga jual produk berdasarkan price category yang sudah ditentukan

Part Finance

Part Finance

Gambar 3.5.3f - Part Finance

Pada tab Finance, daftarkan informasi part yang berhubungan dengan mapping part terhadap akun-akun (CoA) tertentu. Sistem akan membuat jurnal otomatis dari setiap transaksi pergerakan part yang terjadi Arahkan pointer Anda ke tab Finance dan klik, Anda akan pindah ke form seperti pada gambar 3.5.3f

  1. Pada combo box Taxable, pilih “True” jika akan diberlakukan pajak terhadap part tersebut; dan pilih “False” jika tidak.
  2. Pada combo box Cost Method, pilih metode perhitungan biaya inventori part tersebut. Sistem telah menyediakan tiga metode perhitungan biaya; Metode Rata- rata bergerak (Moving Average), Metode Pertama Masuk yang Lebih dahulu Keluar (FIFO) dan Metode Terakhir Masuk yang lebih dahulu Keluar (LIFO).
  3. Pada combo box Sales COA, pilih akun perkiraan penjualan untuk part tersebut.
  4. Pada combo box Sales Discount COA, pilih akun perkiraan retur penjualan untuk part tersebut.
  5. Pada Pada combo box Sales Return COA, pilih akun perkiraan potongan penjualan untuk part tersebut.
  6. Pada combo box Purchase COA, pilih akun perkiraan pembelian untuk part tersebut.
  7. Pada combo box Purchase Discount COA, pilih akun perkiraan potongan pembelian untuk part tersebut.
  8. Pada combo box Inventory COA, pilih akun perkiraan persediaan untuk part tersebut. Combo box ini akan aktif jika part yang didaftarkan adalah kategori part produksi.
  9. Pada combo box COGS COA, pilih akun perkiraan harga pokok penjualan part tersebut.
  10. Pada combo box Issue CoA, pilih akun perkiraan part yang akan di issue.
  11. Pada combo box Receipt CoA, pilih akun perkiraan part yang akan di receipt.
  12. Pada combo box Cost Apply, pilih akun standart cost untuk jenis service yang akan dibebankan ke harga pokok produk
  13. Tekan tombol Save untuk menyimpan data yang telah dibuat.

Part Part Category

Part Category

Gambar 3.5.3g - Part Category

Pada tab Category & Extended Field, sistem akan menampilkan Category part sesuai dengan yang kita inginkan. Peng-aktifan kategori part dapat Anda lihat pada pembahasan setup awal sistem. Arahkan pointer Anda ke tab Category dan klik, Anda akan pindah ke form seperti pada gambar 3.5.3g